SMP Gamaliel Palu merupakan salah satu sekolah yang memiliki karakteristik pembelajaran Agama Kristen yang unik dan menarik. Sekolah ini memegang teguh nilai-nilai agama Kristen dalam setiap aspek kehidupan sekolah, termasuk dalam proses belajar mengajar.
Salah satu karakteristik pembelajaran Agama Kristen di SMP Gamaliel Palu adalah penerapan nilai-nilai moral dan etika Kristen dalam setiap mata pelajaran. Menurut Dr. Aisyah Lubis, seorang pakar pendidikan agama Kristen, nilai-nilai seperti kasih, kejujuran, dan kesabaran sangat ditekankan dalam pembelajaran di sekolah ini. “Pendidikan agama Kristen tidak hanya tentang pengetahuan teologis, tetapi juga tentang bagaimana kita mengaplikasikan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dr. Aisyah.
Selain itu, di SMP Gamaliel Palu juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk memperkuat karakter Kristen para siswa. Misalnya, kegiatan doa bersama, kelas Alkitab, dan pelayanan sosial bagi masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Maria Soemarno, seorang ahli pendidikan agama Kristen, yang menyatakan bahwa pembelajaran agama Kristen haruslah holistik, mencakup aspek-aspek spiritual, moral, dan sosial.
Guru-guru di SMP Gamaliel Palu juga berperan penting dalam membentuk karakter Kristen para siswa. Mereka tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Pastor John, kepala sekolah SMP Gamaliel Palu, “Guru haruslah menjadi cermin bagi siswa-siswa kami, sehingga mereka dapat melihat bagaimana nilai-nilai Kristen diaplikasikan dalam kehidupan nyata.”
Dengan karakteristik pembelajaran Agama Kristen yang unik dan menarik di SMP Gamaliel Palu, para siswa diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang memiliki karakter Kristen yang kuat dan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Seperti yang dikatakan oleh Charles Spurgeon, “Sekolah-sekolah Kristen harus menjadi tempat yang membentuk karakter, bukan sekadar mengajarkan pengetahuan.”